Estetika dan Moral dari Martin Surayajaya

Nama :  Eunike Elisabeth
NPM  : 202146500925
Kela   : R3L


"Pengertian Estetika dan Filsafat Seni"

    Estetika biasanya diartikan sebagai kajian tentang keindahan istilah estetika sendiri sebetulnya punya begitu banyak arti sebagian mengartikannya sebagai kajian tentang keindahan sebagian lain mengartikannya bahkan sebagai usaha untuk mempercantik diri sebetulnya kalau kita melihat sejarahnya kata estetika sendiri itu bermula bukan dari kajian tentang seni ataupun keindahan penggunaan.

    Sejak masa Plato sampai dengan Immanuel kant di abad ke-18 mengartikan estetika rata-rata sebagai kajian tentang proses pencerapan indrawi itu karena itu estetika semula merupakan bagian dari kajian epistemologi kajian tentang asal-usul dan prinsip dasar dari pengetahuan manusia peralihan pengertian estetika baru terjadi di sekitar abad 18.

    Tokoh kawan pertama yaitu Alexander baumgarten tapi terlepas dari penggunaan istilah yang berbeda itu sebetulnya wacana tentang kesenian atau keindahan itu sudah ada sejak lama sejak masa Yunani paling tidak tradisi pemikiran yang berkembang sejak masa Yunani sampai dengan abad pertengahan dan bahkan sampai dengan era modern mengertian keindahan.

    Segitiga konseptual yaitu sebuah segitiga yang mempersatukan ide tentang apa yang indah apa yang benar dan apa yang baik adalah kebaikan kebenaran dan yang indah ketiganya untuk waktu yang sangat lama dianggap sebagai tiga sisi dari satu realitas yang sama.

    Salah seorang pemikir di abad ke-17 menyebutnya dengan soal Sebuah frase Jones Aqua yang artinya adalah Aku tidak tahu apa keindahan adalah sesuatu yang tentangnya Aku tidak tahu apa jenis ekwah Itulah salah satu kekhasan dari wacana estetika yang membedakannya dari wacana cabang filsafat lain yang biasanya dirumuskan dalam medium yang sebelumnya rasional usaha untuk menggambarkan kekhasan dari keindahan sesuatu yang menjadi inti definisional dari keindahan telah menggiring para pemikir estetika untuk Sampai pada suatu kesimpulan salah satu Kesimpulannya adalah bahwa apa yang membuat sesuatu itu indah haruslah dilihat dari segi wahananya lebih tepatnya dari segi Bagaimana sang seniman berhasil mengolah wahananya inilah yang dikenal dengan konsep kekhasan Wahana atau medium spesifik Siti Konsep ini muncul sekitar abad ke-19 akhir khususnya dalam pemikiran para formalis salah satunya seperti dalam seni rupa ada klippel misalnya sedangkan dalam musik ada Edward and sleep mereka ini adalah para pemikir estetika yang sangat menekankan kekhasan Wahana Mereka melihat dua indahnya sebuah lukisan haruslah dilihat murni dari segi aspek formalnya.

    Edward hanslick percaya bahwa musik itu tidak seharusnya dievaluasi. Berdasarkan kontennya apakah sebuah karya musik menceritakan tentang adegan percintaan atau tentang epos sejarah itu tidak penting buat hashlib yang penting adalah bagaimana komposisi musikal di dalam karya musik itu dengan demikian bentuk dan isi adalah dua hal yang berseberangan pemikiran ini sebetulnya muncul karena dimungkinkan oleh suatu pergerakan estetika yang muncul di awal abad 19 pergerakan itu disebut sebagai gerakan seni untuk seni atau larut borla gerakan ini antara lain dipelopori oleh penulis teofil Gotye yang berargumen bahwa segala macam yang indah itu selalulah asing dari kegunaan pandangan ini telah menghasilkan sebuah gerakan dalam estetika yang disebut sebagai estetisisme kaum estetis percaya bahwa seni itu harus dimurnikan dari segala macam unsur eksternalnya segala macam pertimbangan tentang manfaat tentang efeknya bagi masyarakat semua itu harus dikesampingkan dari pembicaraan tentang seni.

    Marcel duchamp karya instalasi ini jauh dari kesan keindahan ataupun kesan di

Suatu karya itu menjadi karya seni bukan karena dia dianggap karya seni oleh seorang seorang tetapi dianggap sebagai karya seni karena banyak orang bersepakat bahwa itulah memang karya seni demikian pula dengan keindahan-keindahan bukanlah suatu realitas individual bukanlah suatu yang ditentukan oleh evaluasi personal seorang demi seorang tetapi merupakan hasil dari suatu konsensus bersama yang tercipta secara tidak disengaja yang menyatakan bahwa karya itu layak disebut Indah dibaca dalam perspektif ini maka urinoir yang dibikin oleh Islam itu bisa disebut sebagai karya seni karena dia telah menjadi bagian dari tradisi seni rupa modern dan juga pada masa ketika dia dilahirkan semua otoritas seni dalam arti institusi seni menyatakannya sebagai atau menganggapnya Sebagai karya seni estetika kontemporer tidak hanya berurusan dengan masalah apakah sesuatu itu sendiri atau bukan seni atau bahkan sesuatu indah atau bukan indah tetapi juga membahas lebih jauh nih tentang hubungan antara seniman dan dunia di sekelilingnya antara seniman dan yang bukan seniman dalam sejarah pemikiran estetika abad ke-20 pembedaan antara seniman dan bukan seniman itu semakin lama semakin ditinggalkan karena seniman dan bukan seniman tidak lagi bisa dibedakan maka pada dasarnya semua orang itu adalah seniman oleh karenanya tugas seorang seniman bukan lagi menciptakan karya seni dalam pengertian konvensionalnya tetapi menciptakan hubungan-hubungan sosial yang baru relasi-relasi yang baru ini adalah pandangan inti dari estetika relasional yang tumbuh sekitar akhir atau peralihan abad 20 ke-21.


"Kenapa Etika Tidak Ada?"

    Apakah berkaitan dengan hukum kesesuaian dengan perintah undang-undang ataukah dia sesuai dengan Operet agama dan seterusnya atau apakah ada satu hal yang unik yang khas dalam hal etika yang berbeda dari misalnya peraturan undang-undang peraturan agama peraturan adat istiadat dan seterusnya Apakah ada sesuatu yang disebut murni secara etis.

    Bicara etiket itu bicara tentang ya sopan santun. Kehidupan sehari-hari membawa diri kita dalam kehidupan pergaulan sehari-hari etiket tentunya relatif ya artinya setiap masyarakat punya kode etik etnis sendiri.

    Etika itu berangkat dari kata Yunani ethos ini berkaitan dengan disposisi atau kecenderungan susu sikap atau karakter seorang seperti itu tapi walaupun keduanya punya etimologi yang berbeda asal kata yang berbeda secara pengertian sebetulnya gede sama ya etika ya tidak lain adalah moral itu Jadi kalau orang bicara filsafat.

    Filsafat Etika itu sendiri dan juga berkaitan dengan itu adalah konsep utamanya yaitu tindakan etis tentang yang baik dan buruk. Arti moral dalam arti Edition tentu dalam Flam arti ini bukan maksud saya untuk menganggap bahwa kita sebaiknya berlaku apapun yang kita sukai melanggar moralitas melanggar hak orang lain atau melakukan kekerasan terhadap orang lain. 

Filsafat etika ada tiga aliran besar dalam filsafat Etika:

1. Aliran yang disebut etika deontologis atau etika kewajiban

2. Etika keutamaan

3. Etika konsekuensialis etika yang berurusan dengan konsekuensi dari tindakan secara garis besar.

    Etika deontologis nilai moral dari suatu tindakan pada sejauhmana tindakan itu merupakan ungkapan dari kewajibannya Jadi kalau suatu tindakan dilakukan murni demi kewajiban maka itu adalah tindakan yang baik tokoh pemikir etika deontologis.

- Contohnya adalah Immanuel kant di abad ke 1819 awal ya dia ini berpikir dalam rangka suatu tindakan yang dilakukan murni demi kewajibannya sesuai Makane disitu tidak akan menjadi etis. 

    Etika keutamaan bercerai Ethics ini sebetulnya suatu aliran filsafat yang usianya jauh lebih tua daripada etika deontologis yang pertama tadi Kalau etika deontologis kan munculnya di akhir abad ke-18. 

    Etika deontologis itu sebetulnya adalah suatu filsafat politik yang menginvasi ranah estetika itu masuk menduduki menjajah Rana estetika itulah etika deontologis. Etika keutamaan yaitu etika yang dibimbing oleh ideal ideal subjektif.

    Etika itu bukan konsep yang fundamental ya bukan ranah penyelidikan filosofis yang mendasar di adalah hasil dari bagaimana kita menata berusaha politik dan estetika itu ketika kita mengajaknya kita mengubah-ubah susunannya keluarnya adalah estetika jadi Etika itu adalah ketika filsafat politik dikurangi estetika atau estetika dikurangi pusat politik itulah hasilnya Etika itu ketika bersatu politik dan estetikanya bobotnya sama ketika dikurangi jadi nol artinya jadi satu Maka itulah salah satunya adalah utilitarianisme tadi jadi kita bisa lihat disini bahwa sebetulnya kita tidak membutuhkan suatu disiplin pengkajian filosofis yang khusus untuk membahas etika karena gejala etis itu sendiri sebetulnya bisa diterangkan berdasarkan gejala yang lebih elementer yaitu gejala estetis dan gejala politis.
    Tinggal bagaimana kita mengatur antara kedua itu hasilnya adalah kalau kita rekombinasi dan seterusnya hasilnya adalah suatu versi tertentu dari bersahabat Etika itu jadi ini adalah satu upaya eksplorasi pemikiran yang belum selesai tapi mungkin lewat diskusi di kolom di bawah ini bisa ikut memperkaya Apakah betul bahwa Etika itu secara prinsipil enggak ada bahwa yang ada adalah estetika dan bersifat politik.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Mimesis dan Teori Significant Form

Menggali Pengalaman Seni Dalam Diri

22 PHILOSOPHY OF ART